PENGERTIAN SUMBER DAYA INFORMASI
Informasi merupakan salah satu sumber utama dari perusahaan & ia dapat dikelola seperti halnya sumber lain. IRM (Information Resources Management) merupakan metodologi siklus hidup yang digunakan untuk menciptakan system yang menghasilkan informasi yang berkualitas.
IRM adalah konsep manajemen sumber informasi yang mengenal informasi sebagai sumber organisasional utama yang harus dikelola dengan tingkat kepentingan yang sama seperti sumber organisasional dominan lain seperti orang, keuangan, peralatan & manajemen.
Agar perusahaan sepenuhnya dapat mencapai IRM, perlu adanya serangkaian kondisi tertentu. Kondisi-kondisi tersebut meliputi elemen-elemen IRM yang diperlukan adalah :
· Kesadaran bahwa keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui sumberdaya informasi yang unggul
· Kesadaran bahwa jasa informasi adalah suatu area fungsional utama.
· Kesadaran bahwa CIO adalah eksekutif puncak.
· Perhatian pada sumberdaya informasi perusahaan saat membuat perencanaan strategis dan rencana strategis formal untuk sumberdaya informasi.
· Strategi untuk mendorong dan mengelola end-user computing
· Rencana strategis formal untuk sumber daya informasi.
Kondisi-kondisi IRM yang diperlukan tersebut tidak terpisah, tetapi bekerja sama secara terkoordinasi. Adapun komponen dasar dalam penerapan IRM, yakni :
a. Lingkungan perusahaan;
Delapan elemen lingkungan memberikan latar belakang atau pengaruh untuk mencapai keunggulan kompetitif. Para eksekutif menuadari perlunya mengelola arus sumberdaya sebagai cara untuk memenuhi sejumlah kebutuhan elemen-elemen lingkungan dalam pasar yang kompetitif.
b. Eksekutif perusahaan;
CIO disertakan dalam kelompok eksekutif yang mengarahkan perusahaan mencapai tujuannya dalam bentuk perencaan strategis.
c. Bidang/area fungsional;
Jasa informasi disertakan sebagai suatu bidang fungsional utama, dan setiap bidang bersama-sama mengembangkan rencana-rencana strategis yang mendukung rencana strategis perusahaan. Salah satunya adalah rencana strategis sumberdaya informasi, yang dipersiapkan oleh jasa informasi bekerja sama dengan bidang fungsional lainnya.
Model informasi adalah model-model paket aplikasi yang dapat dibeli di pasaran, yang dibuat khusus untk model-model kegiatan tertetu. Sejalan dengan tingkat pekerjaan dalam organisasi, maka hirarki pekerjaan informasi terdiri dari:
1. Pengolahan transaksi pada tingkat paling bawah
2. Perencanaan dan pengawasan operasional pada tingkat kedua
3. Perencanaan dan pengawasan manajemen pada tingkkat ketiga
4. Perencanaan strategis pada tigkat puncak
Tanpa pekerjaan pengolahan transaksi yang efektif, pekerjaan-pekerjaan informasi pada tingkat yang lebih atas niscaya tidak akan ada. (Amsyah, 1977)
Terdapat empat model informasi dasar yaitu (1) Model Pengolahan Transaksi (MPT) yang mendukug operasional kegiatan harian organisasi, (2) Model Pendukung Manajemen (MPM) yang digunakan untuk membantu kegiatan harian manajer, (3) Model Pendukung Keputusan (MPK) yyang merupakan aplikasi kegunaan khusus untuk mendukung pembuatan keputusan, (4) Model Pendukung Eksekutif (MPE) yaitu model yang dikerjakan manajer senior dalam mengelola masalah organisasi tingkat atas. (Amsyah, 1977)
· Model Pengolahan Transaksi (MPT)
Model dari Sistem Informasi Manajemen bisa dilihat pada gambar 1.1 di bawah ini. Dari gambar dibawah ini bisa dijelaskan bahwa data base tersebut memuat data yang diberikan oleh sistem pemrosesan transaksi. Selain itu, baik data maupun informasi dimasukkan dari lingkungan. Lingkungan menjadi terlibat ketika perusahaan berinteraksi dengan organisasi – organisasi lain.
· Model Pendukung Manajemen (MPM)
Model pendukung manajemen (MPM) adalah suatu sistem yang membantu manajemen terhadap keperluan tersedianya informasi laporan yang terstruktur dan bersifat kesimpulan untuk keperluan periodik atau keperluan mendadak. Keluaran MPM diproduksi secara rutin dan digunakan terutama untuk mengontrol aktivitas (kegiatan), walaupun keluaran tersebut dapat juga digunakan untuk keperluan perencanaan dan pengorganisasian.
· Model Pendukung Keputusan (MPK)
Model Pendukung Keputusan (MPK) adalah fasilitas pangkalan komputer interakttif untuk keperluan dukungan pembuatan keputusan manusia. MPK sering dibuat untuk memecahkan masalah pada basis pengolahan khusus. Tidak seperti MPM yang tetap dan sering digunakan berulang-ulang, kebutuhan akan MPPK mungkin tidak tetap. Pada semua kasus, MPK didesan untuk fasilitas pemecahan masalah yang kurang terstruktur dibanding dengan MPM dan MPT.
· Model Pendukung Eksekutif (MPE)
Model Pendukung Eksekutiif adalah sistem informas yang mendukung keperluan informasi pada eksekutif senior. Model Pendukung Eksekutif (MPE) membuat kesimpulan data dan menyediakan data atau informasi tingkat yang paling tinggi. Biasanya menghasilkan laporan dalam bentuk (format) yang standar dan sering disertai dengan grafik. (Amsyah, 1977).
Mendasari struktur basis data adalah model data, yaitu sekumpulan cara/peralatan/tool untuk mendeskripsikan data-data, hubungannya satu sama lain, semantiknya, serta batasan konsistensi. Untuk memperlihatkan konsep dari model data, dua model data yang paling sering digunakan adalah ERD (Entity Relationship Diagram) dan model relasional. Keduanya menyediakan cara untuk mendes- kripsikan perancangan basis data pada peringkat logika. Berikut ini adalah beberapa model basis data yang umum digunakan saat ini. (Prasojo, D.L. 2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar